Mencerahkan khazanah Islam

Advertisement

Jadwal Shalat
Tanggal
22/03/2025
Subuh
04:42
Terbit
05:53
Dhuha
06:20
Dhuhur
12:03
Ashar
15:14
Maghrib
18:06
Isya
19:14

Keutamaan Doa Niat Berpuasa dan Berbuka Puasa dalam Islam

Keutamaan Doa Niat Berpuasa dan Berbuka Puasa dalam Islam

Puasa adalah salah satu ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Ibadah ini tidak hanya mengajarkan umat untuk menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu elemen penting dalam berpuasa adalah niat, yang menjadi pembeda antara ibadah puasa dan sekadar menahan lapar. Selain itu, berbuka puasa dengan doa adalah momen yang penuh berkah, di mana doa-doa yang dilantunkan dipercaya memiliki peluang besar untuk diijabah oleh Allah SWT. Artikel ini akan membahas niat berpuasa, doa berbuka puasa, serta keutamaan dari kedua amalan tersebut.

Keutamaan Niat dalam Berpuasa

Niat adalah inti dari setiap amal ibadah dalam Islam. Sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah ﷺ: “Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim). Dalam konteks puasa, niat dilakukan untuk memastikan bahwa seseorang menjalankan ibadah ini semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.

Doa Niat Berpuasa

Berikut adalah lafaz niat puasa Ramadhan dalam bahasa Arab dan latin, beserta artinya:

Niat Puasa (Arab): نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَن أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالٰى

Niat Puasa (Latin): Nawaitu sauma ghodin ‘an ada’i fardhi syahri ramadhana hadzihis-sanati lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Keutamaan Berbuka Puasa

Berbuka puasa adalah momen yang tidak hanya memuaskan rasa lapar, tetapi juga mempererat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk segera berbuka setelah matahari terbenam dan memulai dengan makanan yang manis, seperti kurma.

Doa Berbuka Puasa

Berikut adalah doa berbuka puasa yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ:

Doa Berbuka Puasa (Arab): ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Doa Berbuka Puasa (Latin): Dzahaba zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah

Artinya: “Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala telah ditetapkan, Insya Allah.”

Doa Buka Puasa Ramadhan Lainnya

Ada pula doa buka puasa yang populer dibacakan di masyarakat namun statusnya da’if. Akan tetapi, dia ini tetap bisa dibacakan karena tidak bertentangan dengan nilai dalam Al-Qur’an, hadis sahih, dan hukum umum lainnya.

Mengutip Muslim or id, berikut bacaan doa berbuka puasa Ramadhan yang populer di masyarakat:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Latin: Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rizqi-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang”.

Mengapa Doa dan Niat Penting?

Niat dan doa bukan sekadar formalitas dalam berpuasa. Kedua elemen ini adalah wujud dari pengakuan kita atas ketergantungan kepada Allah SWT. Dengan niat yang tulus, kita menegaskan tujuan spiritual dari ibadah yang kita lakukan. Sedangkan doa menghubungkan kita dengan Sang Pencipta, memperkuat iman, dan mendatangkan ketenangan batin.

Puasa adalah bentuk pengabdian kepada Allah yang penuh makna. Dalam setiap harinya, umat Islam diajak untuk meluruskan niat dan senantiasa berdoa dengan penuh keikhlasan. Doa niat berpuasa dan berbuka puasa adalah contoh nyata bagaimana Islam menuntun umatnya untuk memulai dan mengakhiri setiap ibadah dengan kesadaran penuh kepada Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami pentingnya doa dan niat dalam ibadah puasa.

Bagikan tentang "Keutamaan Doa Niat Berpuasa dan Berbuka Puasa dalam Islam"

Facebook
X.com
WhatsApp
Telegram

#HaditsPilihan

Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan kepada kami bapakku. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far semuanya berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Jami' bin syaddad Selengkapnya

HR. Muslim